Apa Saja Efek Samping setelah Imunisasi?

Bayi dan anak-anak rentan terhadap berbagai penyakit. Oleh karena itu, mereka harus mendapat perlindungan salah satunya melalui imunisasi. Imunisasi BCG, hepatitis B, polio, DPT dan campak, wajib diberikan bagi mereka.
Dalam pelaksanaannya, pemberian imunisasi terkadang memberikan efek samping seperti demam. Nah, efek samping yang timbul setelah pemberian imunisasi disebut dengan KIPI, singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
KIPI setiap imunisasi pada dasarnya sama, seperti demam, ruam atau bercak merah, dan reaksi lokal di tempat suntikan. Berikut penjelasannya.
Banner_e-Book_p3kanak

IMUNISASI

KIPI

BCG (Tubercolosis)

  1. 3 minggu setelah penyuntikan, akan terbentuk luka pada tempat penyuntikan. Luka tersebut akan sembuh dalam 2-3 bulan dengan meninggalkan jaringan parut berdiameter 4-8mm. Terbentuknya luka ini akan menandakan sudah pernah di vaksin BCG dan vaksin berhasil. Vaksin BCG tidak menjamin 100% terlindung dari TBC, namun dapat terhindar dari TBC yang berat seperti TBC millier.
  2. Pembesaran kelenjar limfe didaerah leher atau ketiak. Tidak perlu pengobatan. Sangat jarang terjadi.

 

HEPATITIS B

Pada umumnya terjadi reaksi lokal yang ringan dan sementara, seperti nyeri pada tempat suntikan. Kadang-kadang dapat terjadi demam selama 1-2 hari setelah penyuntikan.

DPT ( Difteri Pertusis Tetanus)

  1. Reaksi lokal pada tempat penyuntikan seperti kemerahan, nyeri dan bengkak.
  2. Demam ringan
  3. Anak menjadi gelisah dan terus menangis sesudah disuntik.
  4. Kejang demam. Sangat jarang, namun dapat terjadi sehubungan dengan demam yang muncul.
  5. Kejadian paling serius yang dapat terjadi adalah reaksi anafilaksis atau ensefalopati.

POLIO

Pada umumnya pemberian vaksin polio tidak memberikan dampak. Namun pada sebagian kecil anak yang menerima vaksin polio, dapat mengalami pusing, diare ringan dan nyeri otot.

CAMPAK

  1. Demam. Demam terjadi 5-6 hari sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2 hari. Demam dapat mencapai 39,5®C.
  2. Ruam / bercak merah pada tubuh. Hal ini dapat timbul pada hari ke 7-10 setelah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari.
  3. Reaksi terberat yang dapat terjadi adalah gangguan pada fungsi saraf pusat. Hal ini timbul 30 hari setelah imunisasi. Reaksi seperti ini dapat terjadi namun sangat jarang.

 
Bila anak mengalami demam sesudah di imunisasi dan tidak turun dengan pemberian obat, segera periksa ke dokter. Selain itu, pada saat imunisasi ke dua ataupun selanjutnya, jangan lupa untuk memberitahukan dokter mengenai apa saja yang dialami anak setelah imunisasi yang pertama dahulu.

Sumber: Pedoman Imunisasi di Indonesia, Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
 

2 Comments
    • Andreas Erick Haurissa, dr.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *