Bayi Muntah, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?
Pergerakan isi lambung ke kerongkongan dan daerah di atasnya dalam sehari-hari dikenal dengan muntah atau gumoh, dalam bahasa medis disebut dengan Gastroesophageal Reflux (GER). GER tidak selamanya merupakan suatu kelainan, dalam bahasan kali ini mari kita kenali gejala GER ringan dan gejala GER sedang-berat, bagaimanakah cara mengatasinya serta kapan bayi muntah harus dibawa ke dokter?
Bagaimana terjadinya muntah?
Terjadinya GER tersering adalah akibat relaksasi sementara dari spingter (otot yang berfungsi sebagai penutup saluran) kerongkongan bagian bawah yang tidak disertai proses menelan sehingga mengakibatkan dapat mengalirnya isi lambung ke kerongkongan. Faktor risiko terjadinya GER diantaranya bayi yang kurang bulan, bayi yang mengalami infeksi saat berusia kurang dari 28 hari, adanya kelainan bawaan, dan kelainan pada saraf.
Apakah berbahaya?
Tidak semua GER merupakan suatu kelainan, GER ringan adalah hal yang dapat dikatakan normal, sedangkan gejala GER yang sedang-berat adalah hal yang harus dikenali oleh orang tua karena memerlukan konsultasi kepada dokter untuk diberikan pengobatan atau pemeriksaan lebih lanjut.
Ciri GER ringan :
- Terjadi setelah makan kurang dari tiga menit
- Dapat terjadi 1-2 kali per hari
- Berat badan bayi bertambah sesuai usia
- Tidak ada gejala lain yang menyertai, diantaranya :
- bayi tidak rewel terus menerus, terutama setelah makan, tidak terdapat muntah darah, hal ini merupakan gejala radang kerongkongan,
- tidak terdengar bunyi napas (bunyi ngik-ngik),
- tidak ada gejala saraf/kebiasaan, seperti memutar leher secara berulang,
Apabila muntah pada bayi menunjukkan ciri seperti di atas, coba atasi dengan mengubah posisi bayi dan modifikasi makanan bayi. Posisi yang disarankan pada bayi setelah makan adalah posisi tengkurap, hal ini akan mengurangi kejadian muntah pada bayi dan mempercepat pengosongan lambung, dalam memposisikan bayi seperti ini bayi harus dalam posisi bangun (tidak sedang tidur) dan dalam pengawasan. Modifikasi makan adalah dengan memberikan makan bayi dengan porsi makan lebih kecil dengan frekuensi yang lebih sering, selain itu pemberian makanan lebih padat, istilah lebih padat bukan berarti memberikan langsung nasi atau makan padat lain pada bayi kurang dari satu tahun, makanan yang dimaksud diantaranya adalah cereal, tepung kentang atau tepung jagung.
Dok, bayi saya sering sekali muntah…
Namun, apabila gejala pada bayi anda lebih dari yang disebutkan di atas, yaitu frekuensi yang sangat sering, kenaikan berat badan tidak sesuai grafik kenaikan berat badan, terdapat gejala- gejala pernapasan, radang kerongkongan, dan saraf/kebiasaan, adalah termasuk GER sedang-berat yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan dari dokter.
Sumber :
- Brodsky D. Gastroesophageal Reflux in the Premature Infant dalam Primary Care of the Premature Infant. Brodsky D, Oullete MA (editor). 2008. Saunder Elsevier : USA.
- Hegar B, Vandenplas Y. Gatroesophageal reflux in children. Paediatrica Indonesiana/Vol. 52/November 2011.
- Sandritter T. Gastroesophageal Reflux in Infant and Children. 2003. Diunduh dari : www.medscape.com
dok….anak sya bru berusia 3 mingguan n dh hampir 2 minggu ini anak sya kesulitan buang air besar…..setiap kli mau bab pasti ngeden dulu sampai nangis2..,sy gk tega setiap hari liat anak sy kayak gt dok….sy harus gmana dok…sampai sekarang sy masi berikan asi eksklusif…,mohon infirmasinya….makasi
Sebaiknya cek ke dokter dulu utk memastikan tidak ada gangguan seperti gangguan bawaan dari lahir. Jadi diperiksakan langsung dulu ya