Ada Benjolan di Leher Anak. Kenali, Apakah Itu Gondongan?
Merasakan adanya benjolan di leher anak mungkin akan membuat panik. Selain masalah kelenjar getah bening, bisa jadi itu tanda gondongan. Benjolan itu sendiri biasa terjadi karena faktor daya tahan tubuh, infeksi virus, infeksi bakteri ke dalam tubuh, ataupun karena adanya masalah kelainan hormon.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk orang tua agar melakukan pemeriksaan. Jangan sampai benjolan di leher anak menjadi tanda adanya penyakit ganas pada anak. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mencari tahu penyebab munculnya benjolan. Dengan demikian, orang tua akan lebih mudah mencari tahu sebenarnya apa penyakit yang sedang dialami si kecil.
Penyebab Benjolan di Leher Anak
Masalah kelenjar getah bening dan tiroid merupakan hal yang sering menjadi penyebab benjolan pada leher secara umum, baik anak maupun dewasa. Namun bukan hanya masalah pada tiroid saja yang menjadi penyebab adanya benjolan di leher. Berikut adalah berbagai penyebab lain yang dapat mengakibatkan timbulnya benjolan pada leher Si Kecil, yaitu:
- Infeksi pada radang tenggorokan, telinga, kulit
- Infeksi HIV/Aids
- Infeksi campak
- Gejala awal tuberkulosis
- Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus
- Efek samping obat-obatan seperti obat anti kejang
- Kanker (misal limfoma, kanker getah bening, dan kanker nasofaring)
- Infeksi kelenjar ludah (parotitis)
- Kekurangan yodium
- Gangguan hormon tiroid (hipertiroid)
Namun mayoritas kasus benjolan leher pada anak diakiabtkan oleh infeksi virus gondongan atau biasa disebut juga Mumps. Penyakit ini perlu diwaspadai.
Mengenal Mumps atau Godongan
Mumps atau gondongan merupakan peradangan pada kelenjar parotis atau kelenjar ludah akibat infeksi virus. Gondongan ditandai dengan adanya pembengkakan pipi dan leher pada pasien yang terinfeksi virus. Gondongan dapat menular dan biasanya paling sering terjadi pada anak-anak.
Kelenjar parotis atau kelenjar air liur terletak dibawah telinga, yang berfungsi untuk memproduksi air liur. Gondongan terjadi ketika, terjadinya infeksi virus paramyxovirus pada kelenjar parotis.
Baca Juga : Beda Muntah dan Gumoh dari Sisi Dampaknya pada Si Kecil
Penyebab Mumps atau Gondongan
Seperti yang telah disebutkan, gondongan terjadi akibat infeksi paramyxovirus yang menyebar melalui droplet dari penderitanya, yaitu melalui percikan air liur dan lendir yang keluar dari mulut dan hidung pasien yang sedang mengalami mumps. Ketika seseorang tertular virus ini, virus akan masuk ke kelenjar ludah penderitanya dan berkembang biak sehingga menyebabkan peradangan dan pembengkakan kelenjar parotis.
Virus ini masuk biasanya 2-5 hari sebelum menimbulkan gejala bagi pasien, kemudian virus akan menetap pada kelenjar air liur dan infeksius selama 7-9 hari dan menetap selama 14 hari pada urin dan cairan semen sejak timbulnya gejala.
Gejala Mumps atau Gondongan
Untuk mengetahui benjolan pada leher adalah gondongan, Sahabat Sehat perlu mengetahui ciri atau gejala gondongan. Sahabat Sehat, berikut adalah berbagai gejala pada anak yang mengalami gondongan, yaitu:
- Fase awal ditandai dengan demi dan nyeri kepala
- Terjadi penurunan nafsu makan
- Merasa tidak enak badan
- Setelah 24 jam fase awal, anak mengeluh nyeri di telinga dan wajah
- Anak mengeluh nyeri saat mengunyah
- Nyeri bertambah saat produksi air liur naik (misal saat sedang makan makanan asam)
- Mulai muncul pembengkakan kelenjar air liur di bawah telinga ke arah leher
- Pembengkakan pada kedua kelenjar air liur yang terletak di bawah lidah dan leher
Komplikasi dari Mumps atau Gondongan
Jika gejala benjolan di leher anak akibat gondongan tidak segera ditangani, maka bisa terjadi komplikasi. Beberapa komplikasi yang bisa dialami si kecil akibat gondongan yaitu:
Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung otak dan juga sistem saraf tulang belakang. Gondongan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya meningitis, yang ditandai dengan keluhan sakit kepala, kaku pada leher, mual dan muntah hebat, gangguan sikap dan perilaku, kejang, sensitif terhadap cahaya.
Orchitis
Gondong juga dapat menyebabkan peradangan pada testis atau yang disebut dengan orchitis, yang ditandai dengan keluhan demam, meriang atau menggigil, nyeri kepala, mual dan muntah, nyeri pada perut, nyeri dan bengkak pada kedua atau salah satu testis.
Pankreatitis
Komplikasi pankreatitis sangat jarang sekali terjadi, namun bisa saja terjadi bagi sebagian orang. Pankreatitis merupakan peradangan pada organ pankreas yang dapat menyebabkan keluhan nyeri perut secara tiba-tiba, demam, menggigil, mual dan muntah, lemas.
Oophoritis
Oophoritis merupakan peradangan yang terjadi pada sel indung telur atau ovarium pada wanita, yang ditandai dengan keluhan demam, nyeri pada perut, mual dan muntah, serta nyeri pada kedua atau salah satu pinggul.
Baca Juga : Mengapa Imunisasi Harus Sesuai Jadwal? Ini Jawabannya
Pencegahan Mumps
Pencegahan terhadap mumps atau gondongan ini dapat diatasi dengan cara pemberian vaksinasi yang biasanya dikombinasi dengan vaksinasi campak dan rubella (Vaksinasi MMR). Kebanyakan anak-anak yang telah divaksin MMR, maka akan terlindung terhadap infeksi mumps selama masa kanak-kanak.
Vaksinasi MMR diberikan sebanyak dua dosis untuk bayi dan anak-anak, sekali antara usia 12 dan 15 bulan kemudian diulang kembali dengan rentang usia 4 hingga 6 tahun atau pada saat usia sekolah.
Untuk mendapatkan layanan imunisasi MMR untuk mencegah Mumps, atau membutuhkan imunisasi lainnya untuk si kecil, Sahabat Sehat dapat memanfaatkan layanan imunisasi anak dari Prosehat. Cek layanan di sini: Layanan Imunisasi Anak
Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai gondongan yang merupakan penyebab tersering benjolan di leher Si Kecil.