Hati-hati! Perceraian pun Berdampak terhadap Anak!
Setiap ada perubahan dalam suatu keluarga, entah pernikahan, kelahiran adik baru, kematian, atau perceraian, selalu memberikan pengaruh bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Memang ada pandangan psikologi mutakhir yang mengatakan bahwa orang dapat hidup lebih bahagia setelah bercerai. Ada pula pandangan yang mengatakan bahwa perceraian bukan akhir kehidupan suami istri. Namun, orangtua yang bercerai harus tetap memikirkan bagaimana membantu anak mengatasi penderitaan akibat perpisahan tersebut.
Perlu diketahui, perubahan tersebut akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Selain dampak fisik, seperti tidak mau makan, sakit – sakitan, mengompol kembali pada anak yang lebih kecil, ternyata perceraian orangtua juga berdampak terhadap psikologis anak.
Apa saja dampaknya terhadap psikologis anak?
Conflicked Loyalty
Membenci atau mengasihi salah satu orang tua. Sebagai contoh, anak akan lebih mencintai ibunya karena melihat ibu yang menjadi korban, dan dia akan membenci ayahnya. Atau sebaliknya ia akan mencintai ayahnya dan membenci ibunya. Dalam situasi seperti ini, pihak siapa yang lebih pandai dalam memprofokasi anak, dialah yang akan dicintai oleh sang anak, tanpa sang anak tahu duduk perkara yang sesungguhnya.