Kenali 3 Tanda Bahaya pada Anak Sakit

Sebagai orangtua pasti akan cemas dan khawatir apabila anak sedang sakit. Kadang saking terlalu khawatirnya dengan keadaan anak kita, langsung cepat-cepat dibawa ke Rumah Sakit. Ada pula orang tua yang baru membawa anaknya ke rumah sakit (RS), apabila anaknya sudah dalam keadaan parah sehingga lebih sulit ditolong dan kemungkinan untuk sembuhnya pun menjadi lebih kecil.
Anak-anak terutama anak dibawah 5 tahun biasanya sulit berkomunikasi mengenai keadaan sakitnya berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa bisa mengungkapkan keadaan sakitnya kepada orang lain, sedangkan anak-anak tidak bisa. Anak-anak paling hanya mengeluh atau mengerang, menjadi lebih rewel, atau menangis saja. Namun dari erangannya, rewelannya, dan tangisannya anak memberikan sinyal kepada orang tuanya bahwa keadaannya sedang tidak baik, dirinya sedang sakit.
Untuk itu sebagai orang tua, kita harus tahu tanda-tanda apa saja yang merupakan tanda bahaya sehingga kita lebih awas terhadap keselamatan anak kita. Keadaan apa saja anak kita perlu langsung bawa ke RS :

  1. Jika anak tidak mau minum atau menyusui. Dalam artian bahwa anak tidak mampu dan tidak mau minum sama sekali atau anak terlalu lemas untuk minum atau jika setiap kali anak minum ia memuntahkan apa yang diminumnya.
  2. Anak tampak lethargis atau tidak sadar. Jika anak tampak terus-terusan mengantuk dan lemas ketika seharusnya dia bangun dan sadar atau apabila pandangannya kosong dan tidak begitu memperhatikan.
  3. Jika anak kejang. Kejang baru pertama kali, kejang yang tidak disertai demam, diserati demam tinggi, kejang salah satu bagian tubuh saja, kejang terus menerus (lebih dari 10 menit), setelah kejang anak lumpuh, atau setelah kejang anak tidak sadar.

Banner_e-Book_p3kanak
Anak yang tidak mau minum atau menyusui seperti ini berarti sedang dalam keadaan dehidrasi sedang sampai berat yang jika dibiarkan tidak mendapat pertolongan dapat jatuh kedalam keadaan dehidrasi yang lebih berat dan dapat menjadi syok hingga kematian. Syok adalah keadaan dimana kegagalan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (misalnya oksigen). Keadaan ini biasanya dijumpai pada anak yang mengalami diare yang sering, muntah-muntah yang sering, atau adanya luka bakar.
Anak yang lethargis atau tidak sadar, orang tua harus jeli dalam mengamati anaknya. Apabila orangtua melihat anaknya terus-terusan lemas, mengantuk ketika seharusnya dia bangun atau aktif, memiliki pandangan kosong dengan sikap acuh terhadap sekitar, atau tidak sadar tetapi bukan tidur maka orang tua wajib was-was. Gangguan kesadaran seperti ini dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab seperti dehidrasi, gangguan elektrolit, infeksi yang parah, gangguan peredaran darah otak, setelah kejang, atau tumor di otak.
Kejang pada anak dapat disebabkan karena demam, infeksi di otak, gangguan metabolisme dan elektrolit, keracunan, kerusakan atau gangguan pertumbuhan otak, gangguan peredaran darah otak, penyakit epilepsi, dan tumor otak. Kejang yang berulang atau terus menerus dapat merusak otak sehingga kemungkinan anak tidak akan mencapai pertumbuhan yang optimal.
Untuk itu kita sebagai orangtua harus bisa mengenali tanda-tanda bahaya ketika anak sakit sehingga mendapatkan pertolongan lebih cepat dan ditangani lebih cepat. Penyakit seperti demam, diare, batuk, dan sesak nafas bisa jadi membahayakan nyawa buah hati anda jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat. Karena pertolongan yang lebih cepat menyelamatkan nyawa buah hati kita.
Referensi:

  1. Kliegman, Robert M.; Berhman, Richard E.; Jenson, Hal B.; Stanton, Bonita F. Nelson Textbook of Pediatrics 18th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007.
  2. Guidelines for Management of Common Diseases in Young Children in Emergencies. WHO Regional office of South Asia, New Delhi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *