Perlukah Vaksinasi IPD???
Saat ini sedang marak informasi mengenai vaksinasi IPD sebagai vaksinasi tambahan untuk anak-anak. Apa sebenarnya vaksin IPD ini? Perlukah untuk diberikan?
Sebelum kita membahas mengenai vaksin IPD, tentu lebih baik kita mengenal apa itu IPD dan apa saja penyakit yang bisa diakibatkan olehnya pada anak-anak. IPD atau Invasive Pneumococcal Disease adalah sekumpulan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri tipe Pneumococcus atau Streptococcus pneumonia. Sebenarnya bakteri ini termasuk pada flora normal yang tinggal di dinding hidung dan tenggorokan tanpa menimbulkan gejala apapun. Tapi pada anak kecil dengan daya tahan tubuh yang masih lemah dibandingkan orang dewasa maka bakteri ini dapat berkembang biak menjadi penyakit.
Lalu apa saja penyakit yang bisa ditimbulkan oleh IPD ini?
- Pneumonia (radang paru)
- Meningitis (radang selaput otak)
- Bakterimia (infeksi bakteri pada darah)
Selain itu pneumococcus juga sering menjadi penyebab infeksi telinga tengah (otitis media) dan sinusitis pada anak-anak.
Kenapa vaksinasi IPD ini penting?
Vaksin IPD penting bagi anak-anak karena vaksin ini dapat mencegah timbulnya penyakit akibat IPD tersebut. Streptococcus pneumonia ini dikenal sebagai salah satu penyebab infeksi terbesar pada anak di bawah 2 tahun dan infeksi yang ditimbulkannya dapat menyebabkan kematian pada anak (pneumonia dan meningitis). Selain itu anak bisa tuli permanen akibat otitis media yang ditimbulkan dan bakteri ini juga sudah banyak yang resisten terhadap antibiotic jadi semakin sulit untuk diobati.
Ada berapa jenis vaksin IPD ini ?
Saat ini ada 2 jenis vaksin IPD yang beredar yaitu :
- Prevenar atau PCV 7. Vaksin jenis ini dapat diberikan pada anak usia < 2 tahun dan menurut penelitian lebih efektif dibanding Pneumo23 dalam mencegah penyakit. Hanya saja harga vaksin ini lebih mahal (Rp. 850.000-900.000).
- Pneumo23. Vaksin ini hanya bisa diberikan pada anak usia > 2 tahun dan kurang efektif dibandingkakn PCV 7, hanya saja harganya lebih murah.
WHO dan AAP sendiri menyarankan agar orang tua memilih vaksin PCV7 sebagai pilihan vaksin IPD karena efektifitasnya. Saat ini sedang dikembangkan vaksin IPD baru yaitu PCV 13 hanya saja belum ada penelitian lanjut mengenai efektifitasnya dan keamanannya.
Siapa saja yang harus mendapatkan vaksinasi IPD?
Memang saat ini di Indonesia vaksin IPD belum diwajibkan. Tapi di luar negeri vaksin IPD wajib diberikan pada anak dengan usia di bawah 2 tahun atau anak berusia dibawah 5 tahun dengan faktor resiko tinggi seperti :
- Penderita anemia sel sabit dan variasinya
- Anak dengan limpa tidak berfungsi atau tidak memiliki limpa
- Anak dengan Infeksi HIV
- Anak dengan kondisi sistem imun yang menurun misalnya kanker, transplantasi organ, sindroma nefrotik, penggunaan kortikosteroid jangka panjang dll
- Anak dengan penyakit kronis misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit paru kronis, diabetes mellitus, kebocoran cairan otak, penyakit hati dan ginjal kronis.
- Sebelum dan sesudah implantasi rumah siput (cochlea) di telinga.
Kapan saya tidak boleh memberikan vaksin IPD pada anak saya?
Jangan berikan vaksin IPD pada anak yang alergi saat dilakukan imunisasi DPT karena vaksin IPD memiliki protein pengangkut yang sama dengan dengan DPT.
Kapan waktu yang tepat memberikan vaksinasi IPD?
Sebaiknya vaksin IPD diberikan sebelum anak berusia 6 bulan dengan batas minimal usia pemberian adalah 6 minggu. Vaksin ini diberikan secara bertahap sesuai usia anak yaitu :
- Usia < 6 bulan : diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak antar pemberian 2 bulan (usia 2-4-6 bulan), kemudian diberikan sekali lagi (booster/penguat) saat anak mencapai usia 14-15 bulan.
- Usia 6-12 bulan : diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak antar pemberian 2 bulan dan diulang lagi saat anak usia 15 bulan
- Usia 12-24 bulan : cukup diberikan 2 kali saja tanpa perlu penguat atau booster
- Usia 2-4 tahun : cukup diberikan satu kali saja tanpa perlu penguat
Bagaimana vaksin IPD dilakukan?
Vaksin IPD diberikan melalui suntikan intramuskuler (sedalam otot) dengan dosis 0,5ml setiap kalinya.
Seberapa efektifkah vaksin IPD ini dalam mencegah penyakit?
Menurut penelitian yang dilakukan pada anak yang mendapatkan vaksin IPD sebelum usia 6 bulan, didapatkan hasil 90% terhindar dari penyakit meningitis ataupun pneumonia akibat pneumococcus. Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan efektifitas vaksin IPD dalam mencegah penyakit otitis media.
Apakah vaksinasi ini aman?
Vaksinasi ini aman dan walaupun timbul efek samping maka efek samping yang ditimbulkan sama seperti vaksinasi lainnya seperti kemerahan, bengkak, dan gatal pada tempat penyuntikan atau bisa juga demam ringan, rewel atau tidak nafsu makan. Biasanya akan menghilang sendiri dalam 48-72 jam.
Tetapi segeralah ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat bila timbul gejala berikut dalam 3 hari setelah vaksinasi yaitu :
- Bentol-bentol
- Bengkak pada wajah dan mulut
- Sesak nafas atau suara serak atau mengi
- Demam tinggi (> 400C)
- Anak kejang
Bagaimana bila diberikan dengan imunisasi wajib lainnya?
Vaksin IPD bisa diberikan bersamaan dengan imunisasi lainnya, hanya saja disuntikan pada tempat yang berbeda misalnya vaksin DPT pada paha kiri dan vaksin IPD pada paha kanan.
Apakah masih perlu pemberian vaksin lain setelah vaksin IPD ?
Tentu saja anda tetap harus memberikan imunisasi lain selain IPD pada anak anda. Apalagi vaksin IPD dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi lain jadi memudahkan anda dalam mengatur jadwal kunjungan.
Dimana saya bisa mendapatkan vaksin IPD ini?
Vaksin ini sudah dijual bebas di Indonesia hanya saja harganya cukup mahal karena belum menjadi program wajib pemerintah.
Jadi perlu atau tidak vaksinasi IPD ini?
Seperti kata pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobatiâ€, jadi bila dengan vaksin IPD bisa mencegah penyakit berbahaya, kenapa tidak anda berikan pada buah hati tersayang anda.
Sumber :
http://www.health.gov.on.ca/english/public/pub/immun/pdf/pnem_conjugate.pdf
http://www.rogerknapp.com/medical/pneumococcal.htm
www.pneumo.com
http://mrw.interscience.wiley.com/cochrane/clsysrev/articles/CD004977/frame.html
anak saya habis di imunisasi dpt terus panas dan kejang2 kenapa ya?
@ nirmala : efek samping ini bisa saja terjadi dan kemungkinan akibat alergi vaksin pertusis. sebaiknya pada imunisasi selanjutnya ibu memilih vaksin DT saja tanpa P untuk mencegah kejang. anda bisa membaca tentang efek samping imunisasi dapat dibaca di http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2007/07/ayo-vaksinasi
semoga membantu
Beri komentar Anda. Untuk konsultasi, silahkan klik link “Kirim Konsultasi Baru” di atas.
bolehkah vaksin dpt 4 saat usia anak 2, 3 tahun ? mohon penjelasan dok, terima kasih
@ milna : Setahu saya dpt hanya diberikan 3 kali dgn selang 2 bulan. Mungkin maksud anda vaksin TT. Biasanya diberikan saat mencapai usia 6 thn dan 12 thn.
anak saya sekarang berusia 15 bulan.
mendapatkan vaksin ipd saat usia 6 bulan.
sampai skrg sudah di vaksin selama 3 kali dengan selang waktu 2 bulan.
dan dijadwalkan dokter di vaksin lagi saat usia 15 dokter.
setelah saya baca artikel ini mengenai kapan imunisasi ipd diberikan, anak saya termasuk pada golongan yang diberikan saat usia 6 bulan yang mana diberikan vaksin selama 2 kali dengan selang waktu 2 bulan dan di booster pada saat usia 15 bulan, berarti imunisasinya hanya 3 kali.
pertanyaan saya, saya sudah melakukan imunisasi tersebut selama 3, apakah pada saat 15 bulan tetap dilakukan vaksin lagi sesuai jadwal dikter, padahal menurut artikel ini jika bayi yang diberikan imunisasi saat usia 6 bulan, diberikan vakisn 2 kali selang 2 bulan dan booster pada saat usia 15 bulan.
terima kasi atas penjelasannya.
AYU
Dalam artikel kami berpegangan pada rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang mana bila di atas 6 bulan memang 2 kali dengan selang waktu 2 bulan. Ibu bisa mengunduhnya di http://media.tanyadok.com/images//2012/01/Jadwal_Imunisasi_2011-747×600.jpg
Untuk kasus ibu mungkin lebih bijak bila ditanyakan ke dokter tsb