Tanya Jawab #TalkKids (6): Melatih Anak Toilet Training
Kesehatan Anak /
08 Oct 2011
/
Sobat DokterAnda, selamat datang di dokumentasi #TalkKids bersama dr. Ariani Dewi Widodo, SpA mengenai topik yang dibahas di #TalkKids, #TalkKids adalah online talkshow yang bisa disimak oleh Sobat sekalian di akun facebook TDA dan Twitter TDA di @tanyadok. Selamat menyimak di Tanya Jawab #TalkKids edisi 6 ini!
Dok, tepat usia berapa anak belajar toilet training?
Mbak, anak mulai toilet training bila ia sudah siap. Nah kesiapan ini berbeda-beda untuk tiap anak dan sebaiknya tidak dipaksakan. Umumnya usia 18-24 bulan, namun pada sebagian anak bisa mencapai 30-36 bulan.
Bagaimana melatih anak agar tidak mengompol saat tidur. Kalau bilang mai pipis ke kamar mandi sih sudah dari umur setahun. Tapi kalau saat tidur dia tidak mau bangun tuk bilang pipis.
Berarti, toilet training Bunda sudah berhasil! Memang kemampuan untuk tidak mengompol di malam hari baru terbentuk belakangan (kemampuan terakhir). Bisa sampai usia 5 tahun baru bisa. Nah, yang dapat dilakukan adalah membawanya BAK sebelum tidur, lalu perhatikan pada jam-jam berapa saja dia pipis (ini butuh pengorbanan, karena sebaiknya tidak memakai popok, kalau tidak kita tidak tahu jam berapa saja dia pipis). Selanjutnya, bangunkan dia pada waktu-waktu sebelum ia biasanya pipis. Good luck!
Anakku 8 bulan, tapi kalau ditatur tidak mau pipis. Giliran dipakaikan celana baru pipis. Sebenernya anak 8 bulan, sudah bisa dilatih belum sih dok? Caranya bagaimana dok?
Umumnya anak di bawah usia 12 bulan belum memiliki kemampuan untuk menahan buang air besar maupun buang air kecil karena perkembangan ototnya masih dalam proses mbak. Baik sekali bila Mbak sudah merencanakan dari sekarang, boleh saja dicoba terutama di atas usia 1 tahun, namun sebaiknya tidak dipaksakan karena kemungkinan besar ia belum menunjukkan tanda-tanda kesiapan.
Anakku perempuan 1,5 tahun, tidak terlalu sering pakai pompa karena dia kurang nyaman kecuali kalau mau bepergian. Saya rutin mengajaknya ke toilet untk pipis ketika bangun tidur, mau tidur dan lainnya. Yang jadi pertanyaan mengingat dia perempuan bagaimana mengajarinya supaya mau pipis sambil jongkok atau duduk di tempat pipis untuk balita karena dia maunya pipis sambil berdiri. Terima kasih dok.
Usahanya sudah oke Bunda, tidak perlu cepat-cepat. Sementara begitu sudah bagus. Nanti pelan-pelan ajak ngobrol pada saat tidak sedang BAK, dan tunjukkan anak cara memakai pispot, bisa dengan bantuan boneka kesayangannya yang didudukkan di pispot. Tanyakan apakah ia mau mencoba duduk di situ (tanpa sedang BAK, boleh dengan pakaian+celana lengkap), sehingga ia tidak merasa asing. Ajak tempelkan stiker atau beri nama pada pispot bersama-sama, agar ia merasa memiliki.
Anak saya 3 tahun 5 bulan, kadang kalau sedang bermain, anak saya tak mau bilang kalau kebelet, jadinya mengompol ato BAB di celana. Bagaimana dok?
Tidak apa-apa, itu biasa dan jangan dimarahi. Tapi ajak dia bertanggung jawab membersihkan semuanya, yang artinya lebih lama lagi bermainnya ditunda kan?
Dok, bagaimana mengajari Anda tidak biasa dengan popok?
Cara mudahnya? Lepas saja diapersnya kalau di rumah. Perlu pengorbanan, tapi pasti lebih cepat berhasilnya.
Tepatkah menyegerakan anak ke kamar mandi saat ia mulai berkata “pipis”…..? Ada yang mengatakan, anak menjadi kaget sehingga tertahan rasa ingin keluarnya pipis… Apa hal ini bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, atau sejenisnya?
Segera ke kamar mandi: tidak masalah. Asal tentu jangan dikagetkan. “Ayuk ayuk ayuk kita ke kamar mandii… tahan sedikit lagi ya… sudah mau sampai…” Kalau urine tertahan dalam waktu yang bermakna, memang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Tapi saya rasa itu tidak terjadi dalam hal ini.
Dok, anakku perempuan 3 tahun, sudah menunjukkan tanda-tanda siap untuk toilet training. Tapi tiap mau pup dia justru cenderung tidak mau bilang dan menunggu sampai selesai baru memberitahu. Kenapa ya dok? Dan bagaimana cara melatihnya?
Malam Mbak, seharusnya dari segi kemampuan, tidak ada masalah baginya, karena justru kemampuan untuk menahan BAB berkembang lebih dahulu dibandingkan menahan BAK (lebih mudah menahan benda padat). Barangkali ada sedikit ketidaknyamanan baginya untuk BAB di kamar mandi, atau kadang anak ‘ngumpet’ di belakang sofa atau pintu, karena menginginkan privacy. Hal ini tidak aneh, tapi pada saat sedang santai, cobalah ajak ngobrol dan diskusi mengenai hal ini. Selain itu, jangan pakaikan popok ya, BAB di celana tentu rasanya lebih tidak nyaman dibandingkan di pispot atau di WC.
Dok, saya mau tanya, jika anak sampai di atas 36 bulan, belum mampu juga BAB di toilet, itu wajar tidak? Atau ada keterlambatan daya tangkap atau daya pikir anak? Padahal ibu sudah rutin mengajarinya.
Tidak apa2, latihlah dengan sabar dan jangan memberikan tekanan pada anak, apalagi dimarahi. Coba evaluasi apakah ada keadaan tertentu berupa perubahan dalam keluarga yang cukup bermakna (pindah rumah, punya adik baru, kehilangan anggota keluarga, dll) atau tekanan/stres tertentu.

Untuk pendekatan toilet training memang harus pelan-pelan, intinya adalah kerjasama antara kita dan anak. Bisa saja kita seret dia ke kamar mandi, tapi memangnya kita bisa membuat dia keluar pipisnya? Perlu partisipasi dia juga. So, ajak dia bicara baik-baik, kalau ia sampai ngompol tentu akhirnya ia juga yang rugi karena harus berhenti bermain untuk bersih-bersih. jangan lupa libatkan ia dalam kegiatan bersih-bersih, supaya ia juga merasa bertanggung jawab. Kalau membersihkan setelah buang air, harus selalu ke kamar mandi ya, jangan di tempat.
Kalau anak masih mengompol sejak bayi dan umur 10 tahun tetapi masih mengompol. Bagaimana solusinya?
Kemungkinan hanya terjadi malam hari kan? Cobalah bawa BAK tepat sebelum tidur, lalu secara berkala bangunkan di malam hari untuk pipis. Bila siang pun masih tetap terjadi, kelihatannya si kecil (yang sudah besar) perlu bladder training alias latihan otot kandung kemih, yaitu dengan membuat jadwal BAK – ini sebaiknya dikonsultasikan dan di bawah pengawasan dokter agar lebih efektif.
Disarikan dari TalkKids 6 Oktober 2011