Waspadai Ekzema pada Anak Anda!
Apa itu ekzema?
Ekzema atau eksim, dalam bahasa medis disebut dermatitis atopi, adalah kelainan kulit yang biasanya muncul pada bayi atau anak-anak berusia sangat muda, dan dapat berlangsung sampai anak tersebut remaja atau dewasa.
Orang tua dengan ekzema cenderung mempunyai anak dengan ekzema juga. Pencetus seperti stress, alergi, dan berkeringat dapat memicu ekzema. Sebagian besar anak dengan ekzema menunjukkan gejala ekzema pada tahun pertama kehidupannya dan 90% menunjukkan gejala ekzema sebelum berusia 5 tahun.
Di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Australia, dan negara industri lain, ekzema terjadi pada 10-20 % dari semua anak, sedangkan pada dewasa sebanyak 1-3 %. Di negara agraris, misalnya Cina, Eropa Timur, dan Asia Tengah, angka kejadian penyakit ini jauh lebih rendah. Wanita lebih banyak dari pria, yaitu 1,3 : 1. Dari anak yang terkena ekzema ini, hampir setengahnya akan terus berlanjut sampai berusia 5-15 tahun. Anak lainnya dapat mengalami ekzema kembali seumur hidupnya.
Apa saja gejala ekzema?
Lokasi gejala ekzema dapat berubah seiring dengan usia. Pada bayi dan anak-anak kecil, eczema biasanya terdapat pada muka, siku bagian luar, dan lutut. Pada anak yang lebih besar dan dewasa, ekzema biasanya terdapat pada tangan dan kaki, lengan, dan lutut bagian belakang. Setiap anak dapat mengalami gejala yang berbeda. Berikut ini adalah gejala yang paling umum dari ekzema :
- Kulit kering dan bersisik
- Gatal yang hilang timbul sepanjang hari, umumnya lebih gatal pada malam hari
- Kulit kemerahan dan bengkak
- Penebalan kulit
Jika kulit digosok atau digaruk terlalu keras maka dapat melukai kulit dan menimbulkan infeksi.
Diagnosa ekzema juga didapat dengan mengetahui bahwa terdapat :
- riwayat ekzema pada keluarganya (misalnya anak dari ibu yang mempunyai alergi )
- anak mempunyai alergi atau asma
- tes darah
Bagaimana menangani Ekzema?
Terapi spesifik untuk ekzema ditentukan oleh dokter anak Anda berdasarkan:
- usia anak, kesehatannya secara umum, dan riwayat pengobatannya
- luasnya penyakit
- toleransi anak terhadap pengobatan, prosedur, atau terapi tertentu
- opini dan pilihan Anda
Tujuan terapi adalah untuk mengurangi gatal dan bengkak, melembabkan kulit, dan mencegah infeksi.
Berikut ini adalah beberapa saran untuk penanganan ekzema :
- menghindari kontak dengan zat yang mengiritasi kulit sesuai yang diberitahu oleh dokter anak Anda
- memandikan anak Anda dengan teratur, menggunakan pelembab untuk kulit minimal satu kali sehari, merawat kebersihan kulit
- menjaga kamar anak agar dingin ketika malam hari untuk mencegah timbulnya keringat yang dapat mengiritasi kulit
- jangan menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia yang keras. Mintalah rekomendasi merek sabun dari dokter anak Anda
- memastikan kuku anak tetap pendek, karena garukan dapat memicu infeksi
- mencuci pakaian baru terlebih dahulu sebelum dipakai untuk membersihkan formaldehid atau bahan kimia tambahan
- membilas dengan baik setelah mencuci pakaian dengan detergen
Beberapa obat yang umum digunakan untuk ekzema:
- Anti histamin : Obat ini membantu mengurangi gatal. Contohnya difenhidramin dan hidroksizin. Obat ini dapat menimbulkan kantuk.
- Steroid topikal : Obat ini mengurangi peradangan pada kulit, mengurangi gatal dan pembengkakan. Steroid topikal adalah terapi yang paling umum dan terbaik untuk ekzema. Tersedia steroid topikal dengan kekuatan yang bervariasi. Ikuti saran dari dokter anak Anda.
- Antibiotik oral : Infeksi kulit sering terjadi pada pasien ekzema. Jika tidak diterapi, akan membuat ekzema semakin parah dan sulit untuk dikontrol.
- Siklosforin oral : Obat ini dapat digunakan untuk ekzema parah yang tidak membaik dengan terapi lain. Siklosforin menekan sistem imun dan mempunyai efek samping yang harus diperhatikan.
- Fototerapi (terapi sinar) : Terapi ini aman tetapi tidak semua klinik mempunyai fasilitas ini.
- Imunomodulator topikal : Imunomodulator topikal adalah jenis obat baru untuk terapi ekzema. Obat ini dioleskan pada kulit untuk menekan respon imun. Meskipun obat ini efektif untuk ekzema, efek samping jangka panjangnya belum diketahui.
Sumber :
Atopic Dermatitis (Eczema). Lucile Packard Children’s Hospital at Stanford. Diunduh dari: http://www.lpch.org/DiseaseHealthInfo/HealthLibrary/derm/atopic.html
Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-5. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ; 2007. h. 139, 42, 4.